Kamis, 22 Oktober 2009

CARA BERTANAM ROSELLA



Ini Bunga Rosella..., yang akan menjadi Mahkota Rosella. Bagi yang menginginkan bibit Rosella, dapat dipesan di aku... Tanaman Rosella dapat ditanam dilahan sempit, dan mempunyai kasiat sebagai obat-obatan.

Dulu tanaman ini hanyalah tanaman perdu yang dianggap gulma. Sekarang tanaman ini mulai dibudidayakan karena ternyata kelopak bunganya mempunyai banyak manfaat untuk mencegah penyakit, diantaranya mengendalikan tekanan darah, memperlancar peredaran darah , memperlancar buang air besar bahkan kabarnya bisa mencegah penyakit kangker dan radang.


Rosella atau Roselle (Hisbiscus sabdariffa L.) merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 2 – 5 m. Ada dikenal bermacam-macam rosella, yang membedakan adalah warna kelopak bunga dan bentuk daunnya. Ada rosella hijau dengan warna kelopak bunga hijau, rosella merah dengan warna kelopak bunga merah, dan rosella ungu dengan warna kelopak bunga merah tapi bentuk daunnya bulat.

Rosella dikembangbiakkan dengan biji. Bisa ditanam di semua jenis tanah tapi lebih cocok di ketinggian menengah ke bawah (dibawah 800 m dpl), diatas ketinggian tersebut umur lebih panjang. Rosella sangat cocok ditanam di lahan-lahan yang kurang dimanfaatkan seperti pekarangan dan tegalan yang penting ada air untuk menyiram terutama saat musim kemarau.

Bercocok tanam rosella dimulai dari menyemai biji dengan wadah atau dengan polybag. Setelah tinggi tanaman kira-kira 10 cm atau berumur 1 bulan bisa pindah tanam atapun bisa juga ditanam langsung yaitu dengan memasukkan biji rosella langsung ke lubang tanam. Rosella kebanyakan dibudidayakan secara organik karena hasilnya digunakan untuk obat. Pupuk kimia dan pestisida tidak digunakan dalam budidaya tanaman ini. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau kompos.

Tanah tidak memerlukan pengolahan khusus. Bisa dibentuk bedengan ataupun diolah biasa seperti untuk menanam jagung. Pupuk kandang ditaburkan setelah pengolahan tanah. Kemudian dibuat lubang tanam yaitu 50 x 60 cm. Pendangiran dilakukan sesuai kebutuhan biasanya hanya dilakukan satu kali setelah tamanan berumur 1 bulan. Setelah pendangiran diberikan lagi pupuk kompos atau bokhasi sebagai pupuk susulan.

Rosella mulai berbunga pada umur 2 – 3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5 – 6 bulan. Tanaman rosella yang dipanen adalah bunganya. Panen rosella dilakukan bertahap dimulai dari bunga yang tua. Panen dihentikan setelah kualitas bunga menurun atau tanaman mulai rusak. Setelah bunga dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, setelah itu dijemur dibawah sinar matahari. Satu batang rosella bisa menghasilkan 2 – 3 kg bunga rosella basah, dalam 100 kg bunga rosella basah bisa menghasilkan 5 – 6 kg rosella kering. Harga rosella merah kering rata-rata Rp. 60.000,- di petani.

Bunga rosella merah bisa dijadikan berbagai olahan. Bunga rosella segar bisa dibuat sirup atau manisan, Tapi kebanyakan bunga rosella kering ini dibuat teh. Untuk khasiat dari bunga rosella merah ini katanya sangat banyak silahkan cari di web atau blog tetangga. Yang jelas apabila anda punya lahan nganggur tidak ada salahnya mencoba membudidayakan tanaman ini.

________________________________________


CARA BERTANAM ROSELLA

Rosela (Hibiscus sabdariffa)




Budidaya & Manfaat

Rosela merupakan tumbuhan semusim, jadi hanya mengalami satu kali masa produktif. Sebaiknya rosela ditanam secara khusus tanpa diselingi tanaman lain untuk mengoptimalkan hasil panen. Kelopak bunga rosela dimanfaatkan sebagai bahan makanan yakni sirup ,selai atau tambahan pada puding. Kelopak bunga rosela bermanfaat sebagai antioksidan karena kandungan vitamin C (asam askorbat) antosianin, serat dan protein. Selain itu bijinya dapat dijadikan minuman kesehatan seperti kopi dengan rasa yang khas dan nikmat.



Media Tanam

a. Lahan terbuka

Dibuat alur/bedengan setinggi 15-20 cm. Tanah diberi pupuk kandang 2kg/10 m2.

Jarak tanam 1 X 1 M. Jika tanah subur maka rosela umumnya tumbuh setinggi 2-3 m dan lebar tajuk 1-1,5 m.

b. Polibag/pot

Untuk lahan yang sangat terbatas bisa menggunakan polibag dengan hasil tanam yang terbatas, biasanya tinggi pohon hanya mencapai 40-70 cm. Media polibag juga dapat dijadikan media penyiapan benih hingga berumur 1 bulan (15-20 Cm).



Pembenihan (skala kecil/pemula)

Biji dibuat kecambah dengan cara direndam dalam air selama 24 jam

dan ditutup dengan kapas basah selama 2-3 hari

Tanamlah biji yang telah menjadi kecambah langsung pada lahan yang telah disiapkan atau polibag.

Basahi kapas setiap hari hingga semua biji berkecambah atau menyisakan biji tidak dapat berkecambah (biasanya sekitar 10 hari).

Cara ini mengurangi kemungkinan rusaknya buji oleh serangga tanah atau pembusukan jika ditanam langsung, cara ini kurang efektif untuk penanaman skala besar.



Perawatan

Umur 1-2 bulan tanaman diberi pupuk urea:NPK (4:3) 10-25 g/pohon.

Untuk penanganan hama (biasanya ulat daun, belalang, kutu) gunakan pestisida organik, bisa dibuat sendiri dengan menggunakan sambiloto (Andrographidis paniculata) dan daun mimba (Azadirachta indica),

caranya daun sambiloto dan mimba segar (atau kering) ditumbuk dan dicampur air (100 gram dalam 5 L air) disaring lalu disemprotkan ke seluruh bagian tanaman.

Pada saat rosela berbunga (umur 3-4 bulan) memerlukan air yang lebih sedikit dan sinar matahari yang cukup untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas bunga.



Panen dan Pascapanen

Kelopak rosela dapat dipanen saat biji telah tua (3-4 minggu) yang ditandai dengan kulit

pembungkus biji majemuk yang berwarna coklat dan sedikit terbuka/membelah. Pemetikan dilakukan dengan gunting atau pisau karena kelopak sulit dipetik dengan tangan tanpa bantuan alat, juga untuk menghindari rusaknya batang. Pemanenan dapat dilakukan 3-4 kali (selang 1-2 minggu) lalu jika tanaman sudah tak lagi berbunga dicabut dan diganti dengan pohon rosela yang baru.

Kelopak yang telah dipetik dikumpulkan dan dicuci dengan air bersih lalu dijemur pada pukul 9.00-11.00 atau 14-16.00 selama 3 hari. Kelopak yang berkualitas memiliki aroma sitrus yang khas saat telah kering dan saat direndam dengan air panas (1000C) warna merah dan rasa asamnya cepat larut. Setiap pohon dapat menghasilkan bunga 200-1000 gram kelopak basah atau 20-100 gram kelopak kering dan biji kering 2-3X bobot kelopak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.